Blogspot

  • Cheater

Qolbhy

Total Tayangan Halaman

Jumat, 03 Juni 2011

Karna Cinta Ku Rela Menderita

Andai hangat nya mentari itu sinar bahagia
Akan ku songsong hinga ke senja..http://www.blogger.com/img/blank.gif
Andai turun nya hujan lukisan air mata
Akan ku tadah seperti mutiara..

Karena cinta ku rela menderita.
Kau yg tk pernah mengerti arti nya cinta dan setia
Semua pengorbanan ku kau anggap biasa..
Bila saat nya tiba nanti baru kau rasa..
Setelah kutinggalkan dunia yg fana

Rindu

Kawan...janganlah katakan
Bahwa aku melarikan diri dari perjuangan
Sesungguhnya aku baru memulainya

Di kejauhan aku merasa tersiksa
Suka-duka yang aku lewati sendirian
Tak akan bisa tergantikan
Dan tak seindah selain bersama kalian

Aku rindu tuk menyelimuti para kader Kohati
Dikala malam saat mereka terlelap
Rindu kemarahan dan air mata para kader ikhwan
Karena aku selalu dituduh mencipta masalah.

Kepergianku untuk menjauh dari kalian
Bukan karena aku membawa masalah
Sungguh...apa yang ku lakukan demi kebahagiaan keluarga
Meskipun mempengaruhi sebuah eksistensi.

Kawan...
Ber-HMI harus ikhlas dan sabar
Dan dengan niatan tulus dan suci tanpa tendensi
Seandainya..kalian menghadapi suatu masalah
Anggaplah itu adalah bunga romantisme
Ritmes dari suatu perjuangan

Janganlah tak ada sapa
Janganlah tak ada senyum
Janganlah ada kata melarikan diri dari sekret
Dan...
Janganlah ada kata pengunduran diri
Meskipun telah terjadi konfrensi luar biasa.

Kenangan

Jalan panjang terbentang itu bukan lamunan,
sayang. Telah kita rintis sejak dalam buaian.
Percuma kau kenang kekasihmu dulu. Kini kau cuma
milikku. Pendam kecewamu, jangan harap lagi masa
lalu membalik diri.
Hujan kala itu di Kaliurang, jadi kenanganmu.
Jangan lagi kauharap kembali, sebab ia tak mungkin
datang lagi.
Tatap mataku, sayang. Jangan lagi palingkan muka.
Jangan lagi menoleh ke belakang. Di rumah ini hanya
ada kita berdua.

Pengakuan


Tataplah mataku, kasih, tanpa gemetar . Riak gelombang
terpantul bersama luka menganga. Sudah sekian lama
mendera sukma
Sentuhlah jantungku, kasih, rasakan gejolak denyut
kegundahan; sudah lama mengoyak jiwa
Sia-sia kau katupkan bibirmu sebab telah kubaca
lembar-lembar pengakuanmu, jujur kau tuliskan: "nafsu
tak terkendali...."
Jangan takut, kasih, tatap mataku dengan berani.
Sambut tanganku, mari kita lambaikan untuk waktu
yang telah berlalu, walau luka itu tak mungkin
mengatup. Kubuka pengampunanku, ikhlas kuterima air
matamu karena, ternyata
kau masih perawan di malam pertama.
 

Kecewa

Ini kali kukecup bibirmu,
perawan lidahku kelu, lugu sambutmu,
tidak kuragu hijau lembaranmu, kasih,

tapi jika tak seindah kenanganmu dulu,
jangan kecewa,

sebab terlalu kasep aku mengenal cinta.

Rumah ini milikmu, milik kita walau cuma beratap cinta dan asa.
Taman ini begitu indah, meski hanya tertanam bunga cinta.
Ranjang ini pun milik kita walau cuma berlapis cinta.
Jangan kecewa jika hanya cinta yang bisa kuberikan.


Jangan biarkan buih laut memanjakanmu.
Jangan biarkan wangi melati merasuki mimpimu.
Jangan biarkan kilau permata hinggap di anganmu.
Jangan kecewa jika yang kita punya cuma cinta. 

Cinta

Kutanam sapaku di ladangmu, kasih
lembut kau sambut dengan senyum
musim semi ini bermekaran mewangi
petiklah setangkai, cium baunya
jangan lagi ada sesal
jika tak seharum milikmu di masa lalu
Kubingkai lukisan cinta di piguramu
pajanglah di relung hatimu
pandanglah bila kau rindu
jangan ada ragu
bila tak seindah milikmu di masa lalu
Benang itu telah kita urai, kasihku
kini terangkai dalam rajutan cinta
senyumlah dan genggam tanganku
langkahkan kaki menuju matahari

     Tlah kita susuri jejak cinta di pasir pantai
Buih dan debur ombak bergulung
Awan dan angin menyisir rambutmu
Mari kita gapai bahagia bersamaku
Jangan pula ada kecewa jika tak seperti anganmu
    

Kamis, 21 April 2011